Thursday 24 October 2013

TUGAS BAHASA INDONESIA PERTAMA


Penggunaan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar

Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar adalah bagaimana seseorang mengucapkan kalimat atau kata-kata sesuai dengan Ejaan yang Dibenarkan (EYD) dan tidak mengubah tata bahasa yang telah dibenarkan.

Namun dari pengetehuan yang saya ketahui tentang Bahasa Indonesia. Saya benar-benar tidak begitu memahami tentang hal tersebut dan berkata sesuai dengan keinginan diri sendiri tanpa mengikuti tata bahasa yang telah dibenarkan. Dan saya yakin bukan hanya terjadi pada diri saya sendiri, tetapi dari berbagai macam golongan-golongan umur dari yang masih kalangan anak-anak, kalangan muda-mudi, dan kalangan usia lanjut. Lebih parah lagi hal tersebut terjadi pada kalangan muda-mudi dan kalangan usia lanjut. Karena mereka pasti sudah belajar tentang penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar, serta lebih berpengalaman jika dibandingkan dengan kalangan anak-anak. Secara hukum alam kalangan anak-anak masih dalam tahap pembelajaran dan sedang mencari jati diri. Jadi tidak heran bilamana pada masa depan kalangan anak-anak masih ada yang menggunakan Bahasa Indonesia yang tidak baik. Berarti ada suatu sistem pembelajaran yang tidak sesuai dengan penerapan yang ditetapkan.

Lebih parah lagi jaman sekarang, banyak sekali peminat untuk belajar bahasa asing dari pada untuk belajar Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Jika diteliti lagi saya yakin bagi mereka yang belajar bahasa asing rata-rata penggunaan Bahasa Indonesia dalam hal berbicara dan menulis belum 100% menguasai. Memang sungguh disayangkan dengan kenyataan tersebut, tetapi sebagai Bangsa Indonesia kita harus tetap mempertahankan Bahasa Indonesia. Dan untuk menguasai Bahasa Indonesia secara baik dan benar memang bukan suatu paksaan. Melainkan keinginan dari kita sendiri untuk selalu belajar dan belajar. Kemudian untuk menguasai benar-benar penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar memang bukan suatu tuntutan dan kewajiban. Tetapi untuk melestarikan bahasa yang kita miliki dan mengetahui kaidah atau aturan yang terdapat pada Bahasa Indonesia.

Contoh penggunaan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar :

Budi                       : Dimana kamu tinggal?
Nia                         : Saya tinggal di Depok.

Menurut Bahasa Indonesia yang benar, jika seseorang sudah menunjukkan subyek (kamu) maka kata selanjutnya dalam satu kalimat tidak boleh menggunakan kata “nya”. Contoh, “tinggalnya” dan itu tidak dibenarkan dalam Bahasa Indonesia pada satu kalimat jika sebelumnya sudah diketahui subyek (kamu). Jika ditanya oleh seseorang lebih baik menjawab dengan didahului subyek – predikat – obyek atau keterang bisa dalam bentuk benda dan keterangan tempat.

Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunikasi

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita. Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui kepada orang lain. Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahasa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.

Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”, “Open House” untuk penerimaan tamu di rumah pada saat lebaran. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
 

contoh dari Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :

  • disaat seorang motivator berbicara dengan audience-audience nya dari kalangan menengah ke atas atau orang yang berpendidikan tinggi, maka dia akan memakai tata bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kata-kata yang baku atau kata-kata asing. berbeda saat sang motivator berbicara dengan masyarakat umum, dia akan menggunakan tata bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kata-kata yang lebih mudah dicerna oleh masyarakat umum.
alat-alat yang digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari :
  • bedug dalam agama islam dipukul untuk tanda segera melakukan sholat
  • suasana gemuruh kentongan dipukul saat tanda ketika ada bahaya
  • alarm sekolah untuk tanda segera istirahat atau masuk ke kelas

sumber :




Penggunaan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar



Penggunaan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar

Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar adalah bagaimana seseorang mengucapkan kalimat atau kata-kata sesuai dengan Ejaan yang Dibenarkan (EYD) dan tidak mengubah tata bahasa yang telah dibenarkan. 


Namun dari pengetehuan yang saya ketahui tentang Bahasa Indonesia. Saya benar-benar tidak begitu memahami tentang hal tersebut dan berkata sesuai dengan keinginan diri sendiri tanpa mengikuti tata bahasa yang telah dibenarkan. Dan saya yakin bukan hanya terjadi pada diri saya sendiri, tetapi dari berbagai macam golongan-golongan umur dari yang masih kalangan anak-anak, kalangan muda-mudi, dan kalangan usia lanjut. Lebih parah lagi hal tersebut terjadi pada kalangan muda-mudi dan kalangan usia lanjut. Karena mereka pasti sudah belajar tentang penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar, serta lebih berpengalaman jika dibandingkan dengan kalangan anak-anak. Secara hukum alam kalangan anak-anak masih dalam tahap pembelajaran dan sedang mencari jati diri. Jadi tidak heran bilamana pada masa depan kalangan anak-anak masih ada yang menggunakan Bahasa Indonesia yang tidak baik. Berarti ada suatu sistem pembelajaran yang tidak sesuai dengan penerapan yang ditetapkan.


Lebih parah lagi jaman sekarang, banyak sekali peminat untuk belajar bahasa asing dari pada untuk belajar Bahasa Indonesia secara baik dan benar. Jika diteliti lagi saya yakin bagi mereka yang belajar bahasa asing rata-rata penggunaan Bahasa Indonesia dalam hal berbicara dan menulis belum 100% menguasai. Memang sungguh disayangkan dengan kenyataan tersebut, tetapi sebagai Bangsa Indonesia kita harus tetap mempertahankan Bahasa Indonesia. Dan untuk menguasai Bahasa Indonesia secara baik dan benar memang bukan suatu paksaan. Melainkan keinginan dari kita sendiri untuk selalu belajar dan belajar. Kemudian untuk menguasai benar-benar penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar memang bukan suatu tuntutan dan kewajiban. Tetapi untuk melestarikan bahasa yang kita miliki dan mengetahui kaidah atau aturan yang terdapat pada Bahasa Indonesia.

Contoh menggunakan Bahasa Indonesia secara Baik dan Benar :

Budi                       : Dimana kamu tinggal?
Nia                         : Saya tinggal di Depok.

Menurut Bahasa Indonesia yang benar, jika seseorang sudah menunjukkan subyek (kamu) maka kata selanjutnya dalam satu kalimat tidak boleh menggunakan kata “nya”. Contoh, “tinggalnya” dan itu tidak dibenarkan dalam Bahasa Indonesia pada satu kalimat jika sebelumnya sudah diketahui subyek (kamu). Jika ditanya oleh seseorang lebih baik menjawab dengan didahului subyek – predikat – obyek atau keterangan bisa dalam bentuk benda dan keterangan tempat.